-->

Notification

×

Iklan

Iklan

iklan close

close

Ada Apa Dengan Proyek Jalan Alternatif Wisata Cipanas Kab.Garut?

Rabu, 23 Agustus 2023 | Rabu, Agustus 23, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-24T12:08:17Z
Ini Lahan Yang Belum Ditembus Proyek Jalan Alternatif Wisata Cipanas-Kab.Garut (Foto Rabu 23/8/2023)


SGJ Garut - Warga pertanyakan beberapa meter lahan yang belum tersentuh proyek pembangunan jalan alternatif wisata Cipanas di Kabupaten Garut. 


Ini komentar warga..

Mamad warga Limbangan yang kesahariannya menggunakan jalan alternatif wisata Cipanas, (Jalan Ibrahim Adjie) menuju Kantornya di Jalan Raya Samarang. Ia sangat menyesalkan pembangunan jalan tersebut belum selesai 100 persen.

Ia pun mengatakan Jalan Ibrahim Adjie menjadi salah satu jalan alternatif Kabupaten Garut ketika tidak ingin terjebak kemacetan di jalur lintasan Garut-Bandung.

"Sungguh ironi, jalan yang dibangun terbentang mengelilingi objek wisata Cipanas Kabupaten Garut itu ternyata belum sepenuhnya selesai

Sementara Yopi (46), salah seorang pengendara sepeda motor, mengatakan, Jalan Ibrahim Adjie merupakan jalur baru yang paling indah, karena menyuguhkan pemandangan beberapa gunung.

”Bisa kita lihat kan ya, jalan ini sebetulnya jalan yang indah, karena bisa melihat beberapa gunung tapi ternyata pengerjaannya belum selesai sepenuhnya,” ucapnya, Rabu (23/8).

Menurut Yopi, jalan tersebut bisa menjadi alternatif ketika musim liburan untuk menghindari kemacetan di jalur utama.

”Ini bisa jadi jalur alternatif pas liburan biar ga kejebak macet kalau lewat Tarogong,” kata Yopi.

Yopi berharap pembangunan Jalan Ibrahim Adjie bisa segera selesai 100 persen. "Sekarang pun kalau mau maksain sebenarnya bisa lewat, cuma ya jalannya masih tanah. Kemudian masih banyak batu-batu juga. Jadi kurang nyaman,” tuturnya.

Selain itu warga yang tidak mau disebut namanya, mengatakan belum selesainya Jalan Ibrahim Adjie dikarenakan ada beberapa meter jalan yang tanahnya milik BKSDA.

”Saya menduga ada kesalahan saat pendataan kepemilikan tanah yang terkait dalam site plan/ perencanaan pembebasan lahan proyek jalan tersebut. Sehingga pada pelaksanaan proyek tersendat dan timbul sengketa dengan pihak BKSDA," ungkapnya.

Ia berharap lahan yang jadi sengketa itu hanya sedikit. Hanya beberapa meter. Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama pemerintah daerah dengan BKSDA segera terselesaikan,” tuturnya. (***Red)
close