 |
| Tampak Anggota Ormas Grib Jaya PAC Kecamatan Karang Pawitan Ikut Serta Dalam Simulasi Antisipasi Demontrasi |
SGJ, Garut - Bentrok sejumlah demonstran, anggota Ormas Grib Jaya dan polisi saat meragakan (simulasi) antisipasi demontrasi yang diselenggarakan di halaman sarana olah raga Ciateul, Tarogong, Kabupaten Garut. Senin (9/10/2023).
Bagi orang awam, kejadian ini bakal dianggap sungguhan. Pasalnya, puluhan demonstran tampak anarkis kala menyampaikan orasinya. Tak hanya itu demonstrasi pun tampak melawan petugas saat anggota pengamanan menghalau mereka.
Namun semua itu, merupakan simulasi dalam rangka mempersiapkan anggota Ormas dalam menghadapi potensi kerumunan besar dan demontrasi yang dapat terjadi di masa depan.
Acara simulasi tersebut dilaksanakan di lapangan terbuka yang luas dan melibatkan lebih dari 50 anggota Ormas Grib Jaya PAC Karang Pawitan. Mereka mendapatkan pelatihan tentang taktik pengamanan, komunikasi efektif, dan penanganan situasi darurat. Simulasi tersebut juga mencakup latihan koordinasi antara anggota Ormas, petugas keamanan, dan aparat kepolisian setempat.
Ketua PAC Karang Pawitan, Edi Sudrajat mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa anggota Ormas siap dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi selama demonstrasi. Edi menekankan pentingnya berkomunikasi dengan baik dengan semua pihak terkait, termasuk aparat keamanan, guna menjaga ketertiban dan mencegah konflik yang tidak perlu.
"Kegiatan ini mendapatkan dukungan positif dari masyarakat setempat, yang melihatnya sebagai langkah proaktif untuk menjaga ketentraman dan keamanan di wilayah Kecamatan Karang Pawitan," ujar Edi.
Lanjutnya Ormas Grib Jaya juga berupaya serta berkomitmen untuk menjunjung nilai-nilai perdamaian dan tidak menghasut tindakan kekerasan dalam setiap situasi.
Ia pun berharap simulasi antisipasi demonstrasi ini dapat meningkatkan kesiapan anggota Ormas Grib Jaya dalam menghadapi tantangan yang mungkin timbul di masa depan, sambil tetap mengedepankan dialog dan penyelesaian damai dalam menangani perbedaan pendapat. ***(Ajid)
