SGJ GARUT : Forum Masyarakat Cibatu Bersatu (FMCB) meminta kepada pihak PT Silver Sky Line Indonesia (SSLI) agar konsisten melaksanakan cipta kondusif dengan keterlibatan semua desa yang ada di Kecamatan Cibatu.
Demikian diungkapkan Ketua FMCB, Danny S Ginanjar. Menurutnya, PT SSLI harus konsisten dalam kesepakatan awal dimana hal tersebut pernah disosialisasikan dan dikordinasikan di Kecamatan Cibatu.
" Ya kami atas nama warga Cibatu menuntut agar kesepakatan awal dilaksanakan kembali oleh PT SSLI," kata Danny kepada wartawan usai mendatangi lokasi pabrik PT SSLI, Minggu (15/10/2023).
Dijelaskan Danny, sedikitnya ada 6 point' tuntutan kepada pihak PT SSLI. Diantaranya;
(1) Kembalikan Cipta Kondusif yang pernah disosialisasikan di Kecamatan Cibatu yang dihadiri perwakilan 11 Desa. Kembalikan Cipta Kondusif. Kawasan pabrik Tidak dikuasai oleh dua desa (Desa Mekarsari dan Sindangsuka). Tidak diatur oleh Kepala Desa dan Karangtaruna di sebelas desa yang ada di Kecamatan Cibatu harus terlibat.
(2) Kepala Desa tidak berhak untuk menutup atau memberhentikan proses pembangunan pabrik hanya untuk kepentingan pribadi.
(3) Cipta Kondusif kembali keawal, dipercayakan kepada Agus Sudrajat (Bargo) dimana komunikasi sudah terjalin dengan semua pihak.
(4) Oknum yang mengatasnamakan PT SSLI yaitu saudari CC agar tidak terlalu terlibat jauh di Kecamatan Cibatu karena telah menciptakan ketidakkondusifan.
(5) Cipta kondusif yang selama ini sudah terbangun baik, apabila di cederai oleh siapapun maka FMCB akan bertindak lebih jauh.
(6) Mengedepankan kearifan lokal.
" Hari ini kami sampaikan aspirasi atau tuntutan ini dengan cara langsung datang ke lokasi pabrik," ujar Danny.
Dia menambahkan, pihaknya sengaja datang langsung guna memberikan tuntutan sekaligus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Kami harap PT SSLI transparan, konsisten sekaligus mengembalikan Cipta Kondusif yang selama ini sudah berjalan," pungkasnya.***(Oki Setiawan)
