-->

Notification

×

Iklan

Iklan

iklan close

close

Kades Dindin Fokus Realisasi Pembangunan Desa Ciburuy

Senin, 09 Oktober 2023 | Senin, Oktober 09, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-09T11:57:40Z
Kades Dindin (kanan) Saat Meninjau Program Rutilahu 


SGJ, Garut - Kepala Desa (Kades) Ciburuy, Dindin Saefudin fokus realisasikan  pembangunan di wilayah desanya. Salah satu program pembangunannya adalah rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) tahap ketiga di kampung Babakan Ciela Rt 04 RW 08, Desa Ciburuy, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.

Menurutnya Rutilahu merupakan program pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan penduduk. Untuk itu Pemerintah Desa (Pemdes) Ciburuy pada tahun 2023 ini, pihaknya telah merealisasikan tahap ketiga program Rutilahu tersebut menggunakan Dana Desa. 

"Kami memprioritaskan penerima manfaat Rutilahu yang kondisi rumah tinggal tersebut dengan tingkat kerusakannya hampir semuanya bisa dikatakan katagori rusak berat," ujar Kades Dindin, Minggu (8/10/2023).

Lanjut Dindin bahwa warga yang mendapat bantuan program Rutilahu, sebagian besar tingkat kerusakan nya hampir 80 persen. Tentunya, bantuan itu pun tidak mencukupi, Jadi terpaksa perbaikan nya mulai dari dasar. 

"Pemdes Ciburuy menggelontorkan bantuan Rutilahu sebesar Rp 10 juta rupiah itu pastilah tidak mencukupi guna berjalannya proses pembangunan, maka dibantu dengan swadaya dari warga sehingga semua pekerjaan bisa selesai karena adanya kekompakan warga yang membantu sesamanya sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik, meskipun harus mulai dari awal,"ungkapnya.

Kades Dindin juga berharap bantuan Pemdes Ciburuy dapat dirasakan langsung bagi warga penerima manfaat Rutilahu. Ia pun menyadari keterbatasan Dana Desa tersebut, Sehingga pihaknya akan berupaya mendapatkan dari sumber dana khusus untuk program Rutilahu dari Pemkab, Pemprov serta Pemerintah Pusat. Sebab, bantuan Rutilahu sangat bermanfaat bagi masyarakatnya. 

"Karena disini (Ciburuy) masih banyak rumah warga yang tidak layak huni dan perlu adanya perbaikan," pungkasnya.

Selain program Rutilahu, Kades Dindin menyinggung program perbaikan lingkungan (normalisasi) di Baranangsiang serta Cadas Gantung yang saat ini mengalami hambatan disebabkan tidak adanya alat berat untuk mempercepat proses normalisasi tersebut.

"Pengendapan lumpur serta material lainnya sudah menumpuk akibat proses sedimentasi yang terlalu lama. Selain itu juga kondisi sudah mengeras, sehingga proses kerja pengerukannya harus menggunakan alat berat," ujarnya.

Pada kesempatan ini, Kades Dindin mengajukan permohonan bantuan pengadaan alat berat kepada dinas terkait di Pemkab Garut guna proses perbaikan lingkungan (normalisasi) dapat secepatnya teratasi.

"Kalau perlu dari dinas terkait Pemkab Garut segera turun untuk mengecek ke lokasi dan melihat situasi secara langsung," ujar Dindin.

Kembali terkait program Rutilahu bahwa Pemkab Garut telah mengucurkan anggaran Rp 11,7 miliar di tahun 2023. Program Rutilahu yang kerap disebut bedah rumah dalam program Satu Desa Satu Rumah. Program tersebut dijalankan di 442 desa dan kelurahan di Kabupaten Garut.

Bupati Garut Rudy Gunawan meminta Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut untuk bisa menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perumahan dan permukiman. "Karena saya mau segera pensiun, saya berharap ke depan ada sesuatu inovasi, karena kalau ada inovasi di dinas, Bupatinya tidak memberikan ruang untuk anggaran itu juga sulit," kata Rudy.


Sementara ditempat terpisah, salah satu penerima bantuan Rutilahu, D. Supriyadin mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kades Dindin yang telah meninjau langsung serta merealisasikan renovasi tempat tinggalnya.


"Saya sebagai warga sangat berterima kasih kepada Pemdes Ciburuy maupun Pemkab Garut, karena dengan adanya bantuan Rutilahu ini benar-benar sangat membantu kami untuk membangun rumah yang sudah puluhan tahun rusak parah. Kami sekeluarga sangat gembira sekali karena yang tadinya rumah kami rusak parah sekarang menjadi bagus kembali dan kamipun mengakui jika tidak ada bantuan dari pemerintah kami tidak mampu untuk memperbaiki rumah yang sudah lama rusak," ungkapnya. *** Sumber : Herman Nimue' (Red).






close