-->

Notification

×

Iklan

Iklan

iklan close

close

Grib Jaya Bentuk Jaringan Multipihak Pengelolaan Bank Sampah Parabon

Minggu, 21 Januari 2024 | Minggu, Januari 21, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-21T07:16:49Z

Ormas Grib Jaya PAC Karangpawitan & Plt.Sekjen DPC (Cecep Mutaqin.ST)

SGJ Garut - Sampah merupakan masalah serius yang masih dihadapi oleh pemerintah di Kabupaten Garut Jawa Barat.


Setiap harinya, sekitar 230 ton sampah akhirnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Namun, untuk menangani masalah ini, langkah berbeda telah diambil di Kampung Parabon, Desa Godog, Kecamatan Karangpawitan.


Warga Kampung Parabon RT 03 RW 03 telah mengambil inisiatif membangun dan menjalankan wirausaha mengelola sampah bersama dalam satu wadah yakni Bank Sampah Parabon.


Bank Sampah Parabon didukung oleh Ketua RW, Karang Taruna dan Warga ini sudah beroperasi sejak tahun 2022. Inisiatif tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam belajar menabung sambil menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya.




Ketua Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grib Jaya) Ranting Desa Godog, Kecamatan Karangpawitan, Iwan Iwing yang juga salah satu pengurus Bank Sampah Parabon menyebutkan bahwa hadirnya bank sampah di kampung Parabon memberikan semangat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Dia berharap melalui bank sampah, warga di kampungnya dapat menabung sampah sebagai pundi-pundi rupiah yang ditabungkan.


"Ini ada semangat secara tidak langsung membersihkan lingkungan, mereka juga dapat keuntungan, berupa uang dalam bentuk tabungan di bank sampah," ujar Iwan.


Menurutnya, masyarakat merasa lebih terbebani ketika menabung menggunakan uang. Namun, dengan menabung melalui sampah, masyarakat tidak merasa terlalu terbebani sehingga semangat untuk menabung sampah tersebut muncul.


Selain berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih, kehadiran Bank Sampah Parabon juga membantu mengurangi malu masyarakat ketika mengambil sampah di jalanan atau saluran air. "Dengan menjadi nasabah Bank Sampah Parabon, warga merasa menjadi bagian dari sebuah inisiatif yang bermanfaat," ungkap Iwan.


Bank Sampah Parabon mengelola berbagai jenis sampah, dengan sampah plastik mendominasi jumlahnya. Selain itu, terdapat juga sampah-sampah lain seperti besi bekas, aluminium bekas, dan sampah rumah tangga.


Dalam pengelolaannya, Bank Sampah Parabon melakukan proses penimbangan, pencatatan, hingga pemilahan sampah. Sampah yang sudah terkumpul kemudian dijual ke pengepul besar karena fasilitas daur ulang belum tersedia di bank sampah ini.


Perlu..! Jaringan Kolaborasi Multipihak


Di tempat terpisah, Plt Sekretaris Grib Jaya DPC Garut, Cecep Muttaqien. ST menyampaikan perlu dilaksanakan pertemuan dialogis yang diprakarsai oleh Pemkab Garut guna memantik kolaborasi multipihak untuk melaksakan tindakan aksi bersama guna mengatasi persoalan sampah di Garut agar mampu terkelola dengan baik. Hal tersebut ditengarai oleh kebijakan terkait pengelolaan sampah yang akan diselesaikan di tingkat Desa/ Kelurahan.


Menurut Cecep mencapai tujuan sampah selesai di Desa Godog tentunya membutuhkan kolaborasi multipihak dan multiperan dikarenakan Pemkab Garut dalam hal ini DLHK memiliki keterbatasan kewenangan dalam menjangkau masyarakat desa, khususnya pada pengembangan kapasitas masyarakat dalam berperilaku pilah sampah.


“Sehungan dengan hal tersebut kami Ormas Grib Jaya Kabupaten Garut akan membuka jaringan dan berbagai kolaborasi dengan DLHK, OPD serta pihak terkait lainnya," ujar Cecep, Minggu (21/01/24).


Dia berharap DLHK dalam waktu dekat dapat memprakarsai pertemuan dialogis terkait rencana pengembangan wirausaha bank sampah Parabon. Misalnya membahas upaya menganalisa teknologi dan opsi pendampingan yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah dan menganalisa aspek-aspek pemerintahan desa, aspek manajemen, aspek pengumpulan sampah, serta aspek  manusia terkait dengan perubahan perilaku pada setiap rumah tangga.


Selain itu, juga kesediaan untuk memperbaiki sistem  guna menunjang pengelolaan sampah di desa agar menjadi lebih efesien.


"Mengenai pengelolaan sampah tersebut, kami sudah memutuskan Ormas Grib Jaya untuk menjadi pemerhati (pendamping) Bank Sampah Parabon," jelas Plt.Sekjen DPC Garut.


Menurutnya pendampingan ini sangat penting bagi kader-kader Grib Jaya yang akan terlibat dalam program pengelolaan sampah tersebut. Selain itu sampah jangan lagi dianggap menjadi masalah namun menjadi bagian dari potensi kekayaan.*** AJID

close