SGJ
BANTEN – Ulah arogan pegawai lintah darat yang mengeroyok Ustaz Muhyi di Desa
Sukamanah, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang Banten, Minggu (31/3/24) menimbulkan
kemarahan masyarakat dan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Banten .
Reaksi
masyarakat serta Ormas viral di media sosial, mereka menyuarakan ajakan untuk
melakukan sweeping terhadap keberadaan oknum Bank Keliling (Bangke) alias
Pegawai Lintah Dara atas aksi pengeroyokan seorang Ustadz tersebut.
Ini
tanggapan Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengajak masyarakat untuk
menjaga kondusifitas kamtibmas dan meminta masyarakat tetap tenang dan kondusif
dan mempercayakan kepada apparat untuk memproses hukum masalah itu.
“Serahkan
dan percayakan kepada pihak kepolisian untuk memproses hukum kepada para pelaku
sehingga tidak terjadi aksi massa yang berpotensi menjadi gangguan kamtibmas. Sebab
aksi sweeping ini akan berpotensi menambah persoalan baru” jelas Kapolres.
Kapolres
berharap masyarakat serta ormas agar menjaga situasi kamtibmas di wilayah hukum
Polres Serang dengan tidak mudah terpancing terhadap ajakan melakukan aksi sweeping
dari orang-orang yang akan memanfaatkan serta meperkeruh kondisinya.
Sementara
itu, Kasi Humas Polresta Serang Kompol Iwan Sumantri mengatakan bahwa kejadian
pengeroyokan itu menimpa korban bernama Muhyi. Para pelaku diduga merupakan
pegawai bank keliling.
Kasi
Humas menjelaskan bahwa peristiwa pengoroyokan itu berawal saat Muhyi bersama
keluarganya sedang menuju ke rumah sakit. Saat melintas di Jalan Raya Serang-Pandeglang,
Kampung Sukamanah, korban tiba-tiba dikeroyok oleh 8 orang mengenakan helm.
“Korban
dihadang oleh segerombolan orang yang tidak diketahui dan tidak lama
segerombolan orang tersebut memukuli mobil dengan helm,” ujar Iwan. Kemudian
lanjut Iwan dalam keterangannya mengatakan bahwa warga yang melihat korban
dikeroyok beramai-ramai itu kemudian berusaha melerai.
Berselang
waktu kejadian pengeroyokan tersebut, pihak kepolisian datang ke tempat
kejadian perkara. Menurut Iwan, pihaknya telah menangkap salah satu terduga
pelaku dengan inisial RS, yang berstatus warga Datuk Tanah Datar, Sumatera
Utara. ***